Beranda | Artikel
Selamatkan Aqidah Saudara Kita Di Lereng Merapi!
Minggu, 13 Februari 2011

Laporan Pengajian Di Lereng Merapi

Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah. Amma ba’du.

Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Posko Dakwah dan Sosial Al-Atsari adalah pengajian di lereng Merapi. Berikut ini laporan singkat mengenai pengajian rutin di sekitar kawasan bencana yang terselenggara berkat kerjasama panitia dengan pemerintah setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pengajian Rutin di Barak Kepuharjo

Alhamdulillah sudah satu bulan lebih pengajian rutin di barak Kepuharjo terlaksana. Pengajian diadakan di musholla Baitul Jannah di SMKN 1 Cangkringan yang saat ini dijadikan sebagai barak pengungsian. Pengungsi yang tinggal di sana berasal dari dusun Kopeng, Jambu dan Petung -yang semuanya termasuk wilayah desa Kepuharjo- yang rumah mereka telah hancur diterjang lahar dan awan panas. Jadwal pengajian bagi pengungsi tiga kali sepekan, yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at. Waktu pengajian setiap ba’da maghrib sampai menjelang sholat isyak. Materi pengajian bervariasi meliputi; aqidah/tauhid, fikih ibadah dan akhlak. Ustadz-ustadz yang mengisi pengajian berasal dari Islamic Centre Bin Baz, Pondok Pesantren Jamilurrahman Bantul, Ma’had al-‘Ilmi Yogyakarta, dan lain-lain. Jumlah peserta yang hadir per pengajian rata-rata 30 – 50 orang; mayoritas bapak-bapak dan ibu-ibu.

Selain siraman rohani, dalam kegiatan pengajian ini jama’ah juga mendapatkan snack dan minum ala kadarnya. Sesekali, panitia juga memesan snack kepada pengungsi yang memiliki profesi penjual jadah tempe (makanan khas daerah setempat). Banyak pengalaman menarik yang kami alamai. Suatu ketika, ketika pengajian berlangsung tiba-tiba listrik mati, namun pengajian tidak berhenti, jama’ah pun tetap setia mendengarkan hingga selesai.

Pengalaman berkesan lainnya yang ditemui oleh panitia adalah ketika sepulang kegiatan ini bertemu dengan hantaman banjir lahar dingin di Sungai Opak; yang pada akhirnya memutuskan jembatan di dusun Geblok, desa Wukirsari, kecamatan Cangkringan. Wali dan Seno; dua rekan panitia yang menyaksikan kejadian tersebut tidak bisa melupakan bagaimana gempuran batu-batu besar detik demi detik mulai meruntuhkan bangunan jembatan ini. Ditambah lagi situasi ketika itu hujan yang lebat, suasana gelapnya malam, dan perasaan was-was yang menyelimuti warga masyarakat yang tinggal di bantaran Kali.

Dalam penyelenggaraan acara ini kami sangat terbantu dengan kehadiran sang da’i keliling yang saat ini telah ‘menetap’ yaitu al-Akh Ahmad Tukiran Maulana yang dijuluki Sunan Kali Gendol oleh Bapak Surahmat; penyuluh di kantor KUA di kecamatan Cangkringan. Dengan jerih payah dan kesabaran beliau -setelah taufik dari Allah tentunya- cukup banyak pengungsi yang semula belum mengerti aqidah/tauhid bisa memahaminya sedikit demi sedikit. Demikian juga kakek-kakek yang sudah tua dan tidak bisa sholat pun dengan sabar diajarinya. Semoga Allah membalas beliau dengan sebaik-baik balasan.

Pengajian Rutin di Barak Umbulharjo

Meskipun baru dua kali diadakan, alhamdulillah pengajian rutin ini mendapatkan tanggapan baik dari perangkat desa setempat dan juga para pengungsi. Pengajian diadakan sepekan sekali di Aula Balai Desa Umbulharjo setiap Ahad malam ba’da isyak sampai pkl. 21.00 WIB. Pemateri kajian adalah Ust. Abu Salman (staf pengajar Ma’had al-‘Ilmi Putri). Pada pertemuan pertama acara ini sepekan yang lalu, Bapak Misman selaku Sekdes berkenan membuka kegiatan ini dan sangat menyambut baik diadakannya acara siraman rohani bagi para pengungsi.

Sebagaimana pengajian di Kepuharjo, panitia juga menyiapkan snack dan minum bagi peserta pengajian. Jumlah peserta yang hadir sekitar 20 – 40 orang; bapak-bapak dan ibu-ibu. Dibandingkan dengan kajian di Kepuharjo acara di Umbulharjo sedikit istimewa; karena tidak diadakan di musholla namun di depan Balai Desa; sehingga tatkala hujan mulai turun terpaksa para hadirin yang ada di luar pun harus pindah ke tempat yang teduh.

Satu hal lagi yang istimewa dari pengajian ini adalah bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Ketika ternyata ustadz yang bisa berbahasa jawa tidak bisa hadir, pengajian tetap diisi dengan pemateri yang berbahasa Indonesia, daripada tidak ada sama sekali. Demikian sekilas laporan kegiatan pengajian rutin yang diadakan oleh panitia pemulihan pasca bencana Merapi yang bermarkas di Posko Dakwah dan Sosial Al-Atsari, semoga bermanfaat dan menumbuhkan motivasi.

Anda Ingin Berpartisipasi?

Bantuan dapat disalurkan ke:

Rekening BNI UGM Yogyakarta
Nomor rekening 0125792540 a.n. Devi Novianti

Rekening Bank Syari’ah Mandiri Cabang 094 Kaliurang Yogyakarta
Nomor rekening 0947008920 a.n. Ginanjar Indrajati Bintoro

Rekening Bank Mandiri Cabang Yogyakarta Gedung Magister 13705
Nomor rekening 137-00-065.4879-2 a.n. Bintoro

Rekening BCA
Nomor rekening 0130537146 a.n. Hanif Nur Fauzi

Bagi anda yang telah berpartisipasi, harap mengkonfirmasikan diri kepada kami melalui sms dengan format sebagai berikut:

Nama/Alamat/TanggalKirim/JumlahUang/RekeningTujuan/Merapi

Ke nomor :
0852 5205 2345 (Wiwit Hardi P.)
atau
0856 4305 2159 (Nizamul Adli)

YM: ypiapeduli@yahoo.com

Atas partisipasi dan perhatian anda kami ucapkan jazaakumullahu khairaan.

www.muslim.or.id
www.ypia.or.id


Artikel asli: http://abumushlih.com/selamatkan-aqidah-saudara-kita-di-lereng-merapi.html/